9 Monyet Terindah di Dunia

9 Monyet Terindah di Dunia
Frank Ray

Kita semua tahu bahwa monyet itu lucu, tetapi tahukah Anda bahwa ada beberapa spesies monyet yang benar-benar indah di luar sana? Dari mandrill yang sangat berwarna-warni hingga singa tamarind yang anggun, inilah 9 monyet terindah di dunia. Jadi, baca terus untuk mengetahui monyet mana yang merupakan makhluk yang paling menakjubkan di dunia.

1. Mandrill

Mandrill adalah spesies monyet terbesar, dan mereka juga merupakan salah satu yang paling berwarna. Mandrill jantan memiliki wajah berwarna biru dan merah, sementara betina dan remaja memiliki wajah abu-abu atau coklat. Monyet ini berasal dari Kamerun bagian selatan, Gabon, Guinea Khatulistiwa, dan Kongo.

Mandrill adalah makhluk yang sangat sosial yang hidup dalam kelompok besar hingga 500 ekor. Seekor mandrill jantan yang dominan memimpin kelompok-kelompok ini, dan anggota lainnya biasanya memiliki hubungan kekerabatan dengannya. Mandrill betina akan meninggalkan kelompoknya saat mencapai usia dewasa, namun mandrill jantan akan tetap tinggal bersama kelompoknya selama hidupnya.

Mandrill pada dasarnya adalah herbivora, namun juga memakan serangga dan hewan kecil lainnya, sehingga monyet ini memainkan peran penting dalam menyebarkan benih dan membantu menjaga kesehatan hutan.

Sayangnya, banyak orang yang memburu mandrill untuk diambil daging dan bulunya yang indah, dan mereka juga terancam punah karena hilangnya habitat akibat deforestasi. Namun, mandrill saat ini terdaftar dalam status "Least Concern" dalam Daftar Merah IUCN.

Lihat juga: Pembalap Hitam vs Ular Tikus Hitam: Apa Bedanya?

Terlepas dari ancaman-ancaman ini, mandrill masih merupakan salah satu spesies monyet terindah di dunia. Makhluk ini benar-benar unik, dan warna-warna rumitnya membuat mereka luar biasa.

2. Geladas

Gelada adalah salah satu spesies monyet terindah yang juga diurnal, yang berarti mereka aktif di siang hari. Mereka adalah hewan yang sangat sosial, hidup dalam kelompok yang disebut unit satu jantan (OMU). OMU ini dipimpin oleh betina dan biasanya terdiri dari seekor jantan dan beberapa betina dengan anak-anak mereka.

Geladas sering disebut sebagai "monyet jantung berdarah" karena bercak merah yang khas di dada mereka. Monyet ini mendiami sebagian besar wilayah Ethiopia, hidup dalam kelompok besar.

Ketika ada jantan dari luar yang menantang jantan OMU untuk menggantikan posisinya, betina dalam kelompok dapat mendukung atau menentang keduanya. Betina akan menerima jantan yang menang dan mengusir jantan yang kalah.

OMU kadang-kadang berbagi area yang sama, membentuk kelompok yang lebih besar yang disebut band. Hewan-hewan ini tidak teritorial, sehingga Anda dapat melihat mereka merumput dalam kelompok-kelompok yang terpisah.

3. Doucs

Doucs adalah sejenis monyet kuno yang mendiami hutan-hutan di Vietnam, Laos, dan Kamboja. Kera yang lembut ini merupakan salah satu primata paling berwarna di dunia, dengan bulu berwarna oranye-merah yang mencolok dan wajah yang hitam. Doucs juga merupakan salah satu anggota keluarga monyet daun yang paling besar, dengan bobot mencapai 24 kilogram.

Terlepas dari ukuran dan warnanya yang cerah, douc adalah hewan yang cukup pemalu dan sulit dipahami. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon, di mana mereka memakan dedaunan, buah-buahan, dan bunga. Meskipun douc tidak dianggap terancam punah, jumlahnya telah menurun baru-baru ini karena hilangnya habitat dan perburuan.

Jika Anda cukup beruntung untuk melihat douc di alam liar, Anda pasti tidak akan pernah melupakannya! Makhluk cantik ini memang pemandangan yang harus dilihat.

4. Marmoset Keperakan

Marmoset keperakan adalah bagian dari kelompok primata tamarin yang ditemukan di hutan Amerika Selatan. Marmoset keperakan adalah monyet yang cantik, terkenal karena bulunya yang berwarna perak yang mencolok, yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dan ekornya yang berwarna hitam. Monyet ini merupakan monyet kecil, dengan berat badan dewasa sekitar 300 gram, membuatnya menjadi salah satu primata terkecil di seluruh dunia.

Tamarin kecil ini lazim ditemukan di negara Brasil, Bolivia, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Venezuela, dan mendiami hutan hujan primer dan hutan sekunder yang lembab. Marmoset keperakan adalah monyet arboreal yang menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon.

Makanan primata kecil ini sebagian besar terdiri dari getah pohon dan getah. Namun, mereka juga memakan serangga, buah, dan dedaunan. Marmoset keperakan adalah omnivora.

Marmoset keperakan paling senang hidup dalam kelompok yang terdiri dari 15 individu, yang terdiri dari betina dan anak-anaknya. Marmoset keperakan jantan biasanya hidup sendiri atau dengan jantan lain. Marmoset keperakan bersifat poligami, yang berarti satu jantan akan kawin dengan banyak betina.

Marmoset keperakan melahirkan bayi kembar atau kembar tiga. Berat bayi hanya 10 gram saat lahir, dan induknya menggendong mereka di punggungnya. Anak-anaknya disapih pada usia empat bulan dan mencapai kematangan seksual pada usia satu tahun.

5. Monyet Daun Kehitaman

Monyet daun kehitaman adalah jenis monyet tua yang ditemukan di hutan-hutan Asia Selatan dan Tenggara. Jantan dan betina terlihat mirip, kecuali jantan biasanya lebih besar dari betina. Kedua jenis kelamin ini memiliki bulu hitam dengan bercak putih di wajah, dada, dan perut mereka. Bayi lahir dengan bulu serba hitam, tetapi secara bertahap akan mengembangkan bercak-bercak putih seiring dengan bertambahnya usia.

Monyet ini merupakan primata arboreal yang menghabiskan sebagian besar waktunya di pepohonan, lincah dan memiliki ekor yang panjang untuk keseimbangan saat melompat dari satu dahan ke dahan lainnya. Makanan mereka sebagian besar terdiri dari dedaunan, namun mereka juga akan memakan buah-buahan, bunga, dan serangga.

Monyet daun kehitaman umumnya hidup dalam kelompok yang terdiri dari 5-20 ekor, terdiri dari satu atau lebih jantan dewasa, satu atau lebih betina dewasa, dan anak-anaknya.

Ancaman utama bagi monyet daun kehitaman adalah hilangnya habitat dan perburuan. Manusia sering memburu mereka untuk diambil dagingnya, yang dianggap sebagai makanan lezat di beberapa bagian Asia. Selain itu, manusia menggunakan bulu mereka untuk membuat pakaian dan barang-barang lainnya.

6. Kolobus Merah Zanzibar

Zanzibar red colobus adalah spesies primata dari Colobidae Berasal dari pulau Unguja, monyet ini merupakan salah satu dari enam spesies colobus merah. Monyet ini berukuran sedang, dengan panjang jantan mencapai 45 cm dan betina 38 cm. Colobus merah Zanzibar memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan, dengan bercak-bercak lebih terang pada bagian wajah, tangan, dan kakinya, serta memiliki ekor berwarna hitam yang diakhiri jambul berwarna putih.

Spesies ini menempati hutan dan hutan di seluruh Unguja. Mereka adalah spesies arboreal, menghabiskan sebagian besar waktu mereka di pohon. Colobus merah Zanzibar memakan makanan utama berupa dedaunan dan memakan buah, biji-bijian, dan bunga. Mereka merupakan spesies sosial yang hidup dalam kelompok yang terdiri dari 30-50 individu.

IUCN mendaftarkan colobus merah Zanzibar sebagai "Terancam Punah", dengan perkiraan populasi kurang dari 2.500 individu dewasa. Selain itu, spesies ini berisiko punah karena hilangnya habitat dan perburuan.

Lihat juga: 12 Ras Kucing Terbesar di Dunia

7. Lutung Emas Gee

Lutung emas Gee adalah monyet yang terancam punah yang hidup di negara bagian Assam, India, dan populasinya diperkirakan antara 6.000 hingga 6.500 ekor. Monyet ini diberi nama sesuai dengan nama William Gee, seorang ahli botani asal Inggris yang pertama kali mendeskripsikan monyet ini pada tahun 1875.

Lutung emas Gee (juga dikenal sebagai lutung emas) adalah monyet berukuran sedang dengan bulu berwarna keemasan kemerahan dan wajah berwarna hitam. Lutung ini sangat mudah dikenali dari rambutnya yang panjang seperti sutra di bagian punggung dan samping, serta bulu yang pendek dan lebat di bagian perut dan kakinya. Jantan dan betina memiliki penampilan yang mirip, meskipun jantan sedikit lebih besar.

Lutung emas ini hidup di hutan cemara subtropis pada ketinggian 4.921 m. Monyet ini merupakan hewan herbivora yang memakan dedaunan, kuncup, bunga, dan buah-buahan.

Fragmentasi akibat penggundulan hutan dan deforestasi hutan untuk pertanian menyebabkan hilangnya habitat, mendorong lutung emas lebih jauh ke ambang kepunahan. Perburuan liar juga menjadi ancaman yang signifikan bagi spesies ini. Namun, hukum India dan Bangladesh melindungi lutung emas, dan upaya-upaya konservasi sedang dilakukan untuk melestarikan spesies ini dan habitatnya.

8. Orangutan Sumatera

Orangutan Sumatera merupakan spesies yang terancam punah. Sebuah studi pada tahun 2007 memperkirakan hanya ada 7.300 individu yang hidup di alam liar, dan para ahli memperkirakan penurunan populasi orangutan Sumatera mencapai 60% dalam kurun waktu 60 tahun terakhir. Kerusakan dan fragmentasi habitat akibat perluasan perkebunan kelapa sawit merupakan penyebab utama penurunan ini.

Sayangnya, kecerdasan dan sifat sosial mereka juga membuat mereka sangat rentan terhadap dampak negatif dari kehilangan dan fragmentasi habitat. Situasi ini disebabkan karena orangutan sangat memahami lingkungan alam mereka dan sangat bergantung pada hubungan sosial mereka dengan individu lain. Oleh karena itu, hilangnya habitat alami mereka sangat mempengaruhi kehidupan orangutan.Hal ini dapat menyebabkan tekanan psikologis yang parah pada satwa ini, sehingga masa depan populasi orangutan sumatera menjadi tidak menentu.

9. Lion Tamarin

Monyet lain yang paling indah di dunia adalah lion tamarin. Monyet ini berukuran kecil dengan bulu berwarna oranye kemerahan. Namanya berasal dari surai rambut yang mengelilingi wajahnya, yang lebih menonjol pada jantan. Singa tamarin berasal dari Hutan Atlantik Brasil.

Karena perburuan dan hilangnya habitat, primata cantik ini kini terancam punah. Mereka hidup di kanopi hutan dan memakan buah, serangga, dan vertebrata kecil.

Lion tamarind hidup dalam kelompok yang terdiri dari dua hingga delapan individu, terdiri dari satu atau dua jantan dewasa dan betina, dan mereka juga memiliki anak. Lion tamarind jantan berperan aktif dalam mengasuh anak, termasuk menggendong dan merawat anak-anaknya.

Macan tutul adalah hewan yang unik di antara monyet dalam hal penampilan dan perilakunya, dan merupakan salah satu hewan yang paling indah dan khas di dunia.

Ringkasan 9 Monyet Terindah di Dunia

Berikut ini adalah rangkuman dari sembilan monyet yang tampak paling menakjubkan di dunia:

Nomor Monyet
1 Mandrills
2 Geladas
3 Doucs
4 Marmoset Keperakan
5 Monyet Daun Dusky
6 Colobus Merah Zanzibar
7 Lutung Emas Gee
8 Orangutan Sumatera
9 Singa Tamarin



Frank Ray
Frank Ray
Frank Ray adalah seorang peneliti dan penulis berpengalaman, yang berspesialisasi dalam membuat konten pendidikan tentang berbagai topik. Dengan gelar di bidang jurnalisme dan hasrat akan pengetahuan, Frank telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk meneliti dan mengumpulkan fakta menarik dan informasi menarik untuk pembaca dari segala usia.Keahlian Frank dalam menulis artikel yang menarik dan informatif membuatnya menjadi kontributor populer di beberapa publikasi, baik online maupun offline. Karyanya telah ditampilkan di outlet bergengsi seperti National Geographic, Smithsonian Magazine, dan Scientific American.Sebagai penulis blog Nimal Encyclopedia Dengan Fakta, Gambar, Definisi, dan Lainnya, Frank menggunakan pengetahuan dan keterampilan menulisnya yang luas untuk mendidik dan menghibur pembaca di seluruh dunia. Dari hewan dan alam hingga sejarah dan teknologi, blog Frank membahas berbagai topik yang pasti menarik dan menginspirasi pembacanya.Saat tidak sedang menulis, Frank senang menjelajahi alam bebas, bepergian, dan menghabiskan waktu bersama keluarganya.